Rabu, 15 Januari 2020

Kesaksian Doa


Shalom, Perkenalkan Nama saya Mellynia Friskilia Pasaribu.  Aku mahasiswa jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan stambuk 2018. Aku mau berbagi kesaksian tentang bagaimana Doa itu boleh dikatakan besar kuasanya.  Pada saat akan tamat SMA saya punya kerinduan agar dapat lanjut kuliah. Tapi karena keterbatasan ekonomi orangtua yang mana mama adalah seorang orangtua tunggal sangat tidak mungkin bagi saya dapat kuliah dan mengingat kelima saudara diatas saya tidak ada yang kuliah setelah tamat SMA.  Jika pada saat ini mereka boleh kuliah itu karena mereka harus bekerja terlebih dahulu dan membiayai sendiri perkuliah masing masing.  Pada masa itu,  saya bingung harus bagaimana dan kerinduan untuk tetap kuliah sungguh membara bagi saya dan kerinduan itu pun sampai ketelinga mama.  Mama saya pada saat itu hanya boleh berkata " Berdoa nang,  berdoa kalau TUHAN ijin kan kau kuliah biar TUHAN gerakan hati saudara saudara mu boleh membantu mu kuliah. Kalau Mama sendiri gak bisa kau harapkan penuh khususnya dalam biaya nanti" mendengar perkataan ini hati saya pun sedih. Iyaa benar,  saya berdoa pada saat ini.  Tiba saat nya masa pendaftaran SNMPTN, sungguh hal yang membuat saya bersukacita saya boleh ikut dan sekaligus membuat hati saya sangat bingung harus bagaimana ijin kepada abang saya. Kebetulan sejak SMA saya sudah tinggal bersama abang saya dan selama SMA abang saya bertanggung jawab atas setiap biaya selama SMA. Benar,  saya sudah merantau dari SMA dan pisah dengan orangtua.  Hal tersebut yang membuat saya bingung bagaimana harus berkata apa kepada abang saya.  Sepulang sekolah, saya jumpai abang saya didapur. Saya mulai jelaskan semuanya tentang kerinduan kuliah tersebut dan YES puji TUHAN abang ku ijinkan saya mengikuti SNMPTN tersebut.  Tapi saya harus menangis lagi,  abang saya dan saudara saya mungkin sudah berdiskusi bahwa saya akan dijinkan kuliah dengan syarat jurusan yang saya pilih itu harus FARMASI.  Itu berat bagi saya pribadi,  ketika saya dapati diri saya sendiri tidak akan mampu kedepannya dalam bidang itu dan itu bukan suatu hal yang saya nikmati setelah mengetahui bagaimana keadaan didunia farmasi pada saat itu jauh sekali dengan kerinduan ku.  Aku senang dengan dunia sastra ,sosial, teknologi dan pertanian yang pada saat itu sangat bertolak belakang dengan keinginan keluarga saya. Setelah berbincang cukup lama dengan abang saya dan negosiasi akhirnya pilihan pertama saya harus tetap farmasi dan selebihnya pilihan saya. Test SNMPTN saya GAGAL. Kemudian saya berjuang untuk SBMPTN, untuk pilihan SBMPTN  saya tidak tanyak apa apa lagi tentang jurusan kepada saudara saya,  saya pilih yang menjadi kesukaan saya pribadi.  Saya hanya berfokus pada pilihan pertama dan kedua.  Yaa,  saya menang SBMPTN tapi pilihan ketiga yang saya pilih pada saat ini hanya 5 menit terakhir pada update data. Baik,  saya bercampur senang dan sedih.  Saya beritahu kepada keluarga saya masuk jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN - BENGKULU. Seperti yang sudah saya duga,  tidak ada yang setuju saya daftar ulang dengan alasan mau jadi apa nanti.  Bagi saya pribadi ketika saya sudah dapat jurusan itu saya sudah tinggalkan ke egoan ku tentang mau kuliah dijawa,  aku sudah percaya jika harus saya kuliah disana pasti itu yang terbaik tapi tidak dengan saudara saudara saya.  Benar,  tidak jadi daftar ulang.  Kemudian saudara saya suruh ikut daftar salah satu universitas di Jawa lewat jalur undangan. Puji TUHAN saya masuk. Setelah semua berkas dan biaya keluar saya terkejut itu sangat besar biayanya.  Saudara saya lebih setuju ke Jawa dengan biaya sedikit lebih mahal itu karena mereka cocok dengan jurusan itu dan saya tidak karena jurusan itu lagi lagi bukan kerinduaan saya dan mengingat biaya itu sangat mahal.  Terjadi banyak sekali banding dan saya dapati tidak ada damai sejahtera pada saat itu.  Saya ambil keputusan,  saya tidak kuliah di Tahun 2017 itu daripada saya harus ikut hati kuliah di Bengkulu dengan jurusan yang saya sukai tapi tidak dapat dukungan dari keluarga atau kuliah di Bandung tapi saya merasa terpaksa.  Akhirnya 6 bulan pertama setelah tamat SMA saya bekerja dan menabung untuk saya bisa bimbel lagi dalam 6 bulan kemudian mempersiapkan SBMPTN 2018.
 Hanya satu harapankan dan menjadi doa selama satu tahun itu,  TUHAN buka kan setiap pemikiran dan cara pandang saudara saudara ku tentang pemilihan jurusan nanti.  Agar mereka boleh melihat semua baik dimata TUHAN.  tidak harus dari jurusan farmasi saja orang boleh mendapatkan uang.  Ada banyak profesi yang mendatangkan itu akan tetapi bukan itu yang terpenting.  Yang terpenting bagi saya padaa saat itu adalah bagaimana dalam profesi pekerjaan kita boleh menikmatinya dengan bersukacita tanpa ada paksaan dan menjadi berkat bagi banyak orang.  Doa saya selama satu Tahun adalah itu.  Yaa,  benarlah Doa Itu bekerja. Tiba saat saya ingin mendaftar SBMPTN di tahun 2018 kakak saya bercerita tentang temannya ada yang sudah sukses sebagai seorang penulis (dalam hati saya tersenyum. Ah Terima kasih TUHAN untuk hal yang satu ini)  kemudian hari kakak saya bercerita kembali “sekarang itu banyak petani muda yang sukses bukan hanya harus turun kelapangan yaa.  Sekarang banyak ya bidang pertanian itu jadi objek wisata.  Kerenn.”( Oh Yess,  Terimakasih TUHAN untuk cerita kedua ini)  sampai di kemudian hari ini kakak ku berkata "ambil lah jurusan yang menjadi kesukaan mu dan keinginan mu dek, aku pun yang bicara sama orang abang abang sana,  tapi berjuang lah dan pertanggung jawabkan semuanya yaa. " ( Yes,  Praise The Lord) . Teman teman,  disini aku melihat bagaimana kelembutan hati TUHAN jawab lewat setiap doa,  TUHAN kerjakan itu dalam saudara saudara saya.  Aku semakin bersemangat dan bersukacita. Kurang lebih 5 bulan saya bimbel di Medan. selama saya bimbel saya berdoa tentang keinginan saya lagi. " TUHAN, aku mau kuliah di Jawa" ambisi ku muncul lagi ingin kuliah dijawa apapun ceritanya dan saya berjuang untuk itu dan melihat teman teman saya yang sudah kuliah di jawa pada saat itu.  SBMPTN saya gagal.  Setiap ujian yang saya ikuti diuniversitas di jawa GAGAL.  saya menangis dan tidak tahu lagi bagaimana saya harus mempertanggung jawabkannya. Ketakutkan saya muncul mengingat abang abang saya akan berkata "mananya, mananya jurusan yang kau pilih itu,  masuknya?" pikiran itu mendakwa saya.  Tapi sungguh terpuji TUHAN pemilik hidup saya,  ketika itu saya berjumpa dengan kakak rohani saya. Saya konseling pribadi pada hamba TUHAN itu dan TUHAN berbicara lewat kakak itu.  Begini katanya “Mel,benarkah hati mu masih rindu untuk tetap kuliah?, benarkah maksud dan tujuan mu kuliah itu bisa kau pertanggungjawabkan dihadapan TUHAN?, benarkah kerinduan mu mau dijawa kuliah adalah KEPENTIGANAN TUHAN?” oh,  saya merasa tertampar berulang ulang dan seolah tahu semua isi hati saya.
Kakak Rohani saya pimpin saya berdoa yang benar dihadapan TUHAN. “berdoalah kepada TUHAN sesuai dengan pengenalan akan TUHAN yaitu TUHAN pemberi rancangan masa depan yang penuh harapan atas mu dan tahukah kamu Mell kalau kata TUHAN kamu harus kuliah di Medan karna ada pekerja yang harus kau selesaikan untuk TUHAN maka itu lah yang jadi.  Imani dan percayakan kepada TUHAN.”  ucap kakak itu.  Saya tertegun dan kembali berdoa seperti yang diajarkan.  Hingga saya dapati didalam hati saya benarlah selama ini saya hanya ikut ego saya dan bahkan saya yang merancang hidup saya sendiri.  Saya seolah mendikte TUHAN untuk melakukan yang A dan B yang baik menurut saya dan menghiraukan rancangan TUHAN atas hidup saya.  Kemudian saya menikmati setia doa doa saya setelah itu.  Saya berdoa apa yang TUHAN inginkan atas hidup saya itu lah yang TUHAN singkapkan atas saya.  Setelah Gagal dari semua test SBMPTN dan semua test yang saya ikuti di Jawa saya berdiskusi kepada kakak saya.  Saya sudah siap memberi hati apapun nantinya kakak saya printahkan, saya mau ikut dan turut termasuk untuk tidak kuliah dan bekerja saja. Yaa, bagi Daud TUHAN adalah JEHOVAH JIREH “TUHAN PENYEDIA” itu saya nikmati juga,  kakak saya pada saat itu menyuruh saya ikuti test masuk kuliah yang masih ada di Medan.  Hal yang tidak terpikirkan. bagi saya ini lah penyingkapam TUHAN itu. Saya lulus disemua yang saya ikuti di MEDAN dan semua pilihan jurusan yang saya sukai. Saya masuk di 2 universitas dan 1 politeknik Negeri. TUHAN ubah cara pandang saya pada saat itu, jika mungkin orang diluar sana tidak mengangap ini adalah sesuatu yang harus dibanggakan tapi saya mau tangkap perkenanan TUHAN lah yang jadi.  Dari kemenangan saya itu saya sangat bersukacita dan  saya beri tahukan kepada kakak saya untuk memilihnya.saya menang Polmed jurusan MICE( industri Pariwisata)  aku menang UNIMED jurusan  Sastra Indonesia dan USU Pertanian (Teknologi) yang mana pernah semula ku rancangan diatas. Tuhan melihat semua itu. Kemudian Kakak ku pilih ambil yang di USU saja.  Yaa,  saya mau ikut itu dan berjuang untuk itu. 
Teman teman,  Tahukan tujuan saya kenapa harus kuliah pada saat itu? Yaa,  tujuan saya kuliah pada saat itu agar saya bisa bicara ditengah tengah keluarga saya dan tidak melihat saya lagi sebagai anak kecil karena saya dapati jika kuliah nanti ada wawasan yang boleh saya pegang. Karena saya anak ke 6 dari 7 bersaudara sering sekali mendapati ditengah keluarga ada pergumulan yang tidak terselesaikan, saya rindu ingin ikut serta atas pemecahan masalah bahkan memberitahukan ide dari saya tapi itu tidak terjadi karna melihat saya seorang anak kecil saja dan tidak pernah didengar ditengah keluarga. Ternyata lebih dari sebatas TUJUAN itu, TUHAN sudah bekerja dan menjawab setiap pengharapan saya. Saya berdoa, dimana pun saya bagaimana pun keadaan saya pada saat itu saya harus bisa menjadi dampak baik ditengah keluarga saya terlebih saya adalah orang pertama kuliah setelah tamat SMA. Dalam doa yang saya nikmati,  benarlah sekalipun saya anak kecil namun ROH yang TUHAN taruh bukanlah Roh anak anak melainkan ROH kebijaksanaan dan HIKMAT. Terpujilah TUHAN YESUS KRISTUS karena Doa dan pengenalan akan TUHAN sekarang aku menikmati kuliah saya di Medan,  menikmati hubungan saya dengan teman teman,  pelayanan yang TUHAN berikan kepada saya dan yang terlebih tujuan semula sudah TUHAN kerjakan bahkan lebih.  Aku sudah boleh berbicara banyak hal ditengah keluarga baik tentang masalah dan bahkan Penginjilan ditengah keluarga boleh dikerjakan.  Karna Doa orang orang yang mengasihi saya juga, maka saya bisa melayani keluarga baik mama,  saudara saudara yang sudah berumah tangga, adik saya dan tidak menolak Firman itu. Saya juga percaya TUHAN nyatakan saya dalah alat TUHAN dan pertobatan hanya TUHAN yang mengerjakannya. Saya mampu melakukan pelayanan ditengah keluarga dengan hati yang bersuka karena saya percaya sudah dimerdekakan oleh TUHAN. Benarlah Kuasa DOA itu sangat besar dan TUHAN ada bersama sama dengan orang yang kita doakan. Selamat menikamti Doa Doa dengan TUHAN J

Kesaksian Doa

Shalom, Perkenalkan Nama saya Mellynia Friskilia Pasaribu.   Aku mahasiswa jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan stambuk 2018. Aku mau berbagi...