Shalom,
Perkenalkan Nama saya Mellynia Friskilia Pasaribu. Aku mahasiswa jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan stambuk 2018. Aku mau berbagi kesaksian tentang bagaimana Doa itu boleh
dikatakan besar kuasanya. Pada saat akan
tamat SMA saya punya kerinduan agar dapat lanjut kuliah. Tapi karena
keterbatasan ekonomi orangtua yang mana mama adalah seorang orangtua tunggal
sangat tidak mungkin bagi saya dapat kuliah dan mengingat kelima saudara diatas
saya tidak ada yang kuliah setelah tamat SMA.
Jika pada saat ini mereka boleh kuliah itu karena mereka harus bekerja
terlebih dahulu dan membiayai sendiri perkuliah masing masing. Pada masa itu, saya bingung harus bagaimana dan kerinduan
untuk tetap kuliah sungguh membara bagi saya dan kerinduan itu pun sampai
ketelinga mama. Mama saya pada saat itu
hanya boleh berkata " Berdoa nang,
berdoa kalau TUHAN ijin kan kau kuliah biar TUHAN gerakan hati saudara
saudara mu boleh membantu mu kuliah. Kalau Mama sendiri gak bisa kau harapkan
penuh khususnya dalam biaya nanti" mendengar perkataan ini hati saya pun
sedih. Iyaa benar, saya berdoa pada saat
ini. Tiba saat nya masa pendaftaran
SNMPTN, sungguh hal yang membuat saya bersukacita saya boleh ikut dan sekaligus
membuat hati saya sangat bingung harus bagaimana ijin kepada abang saya.
Kebetulan sejak SMA saya sudah tinggal bersama abang saya dan selama SMA abang
saya bertanggung jawab atas setiap biaya selama SMA. Benar, saya sudah merantau dari SMA dan pisah dengan
orangtua. Hal tersebut yang membuat saya
bingung bagaimana harus berkata apa kepada abang saya. Sepulang sekolah, saya jumpai abang saya
didapur. Saya mulai jelaskan semuanya tentang kerinduan kuliah tersebut dan YES
puji TUHAN abang ku ijinkan saya mengikuti SNMPTN tersebut. Tapi saya harus menangis lagi, abang saya dan saudara saya mungkin sudah
berdiskusi bahwa saya akan dijinkan kuliah dengan syarat jurusan yang saya
pilih itu harus FARMASI. Itu berat bagi
saya pribadi, ketika saya dapati diri
saya sendiri tidak akan mampu kedepannya dalam bidang itu dan itu bukan suatu
hal yang saya nikmati setelah mengetahui bagaimana keadaan didunia farmasi pada
saat itu jauh sekali dengan kerinduan ku.
Aku senang dengan dunia sastra ,sosial, teknologi dan pertanian yang
pada saat itu sangat bertolak belakang dengan keinginan keluarga saya. Setelah
berbincang cukup lama dengan abang saya dan negosiasi akhirnya pilihan pertama
saya harus tetap farmasi dan selebihnya pilihan saya. Test SNMPTN saya GAGAL.
Kemudian saya berjuang untuk SBMPTN, untuk pilihan SBMPTN saya tidak tanyak apa apa lagi tentang
jurusan kepada saudara saya, saya pilih
yang menjadi kesukaan saya pribadi. Saya
hanya berfokus pada pilihan pertama dan kedua.
Yaa, saya menang SBMPTN tapi
pilihan ketiga yang saya pilih pada saat ini hanya 5 menit terakhir pada update
data. Baik, saya bercampur senang dan
sedih. Saya beritahu kepada keluarga
saya masuk jurusan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN - BENGKULU. Seperti yang sudah
saya duga, tidak ada yang setuju saya
daftar ulang dengan alasan mau jadi apa nanti.
Bagi saya pribadi ketika saya sudah dapat jurusan itu saya sudah
tinggalkan ke egoan ku tentang mau kuliah dijawa, aku sudah percaya jika harus saya kuliah
disana pasti itu yang terbaik tapi tidak dengan saudara saudara saya. Benar,
tidak jadi daftar ulang. Kemudian
saudara saya suruh ikut daftar salah satu universitas di Jawa lewat jalur
undangan. Puji TUHAN saya masuk. Setelah semua berkas dan biaya keluar saya
terkejut itu sangat besar biayanya.
Saudara saya lebih setuju ke Jawa dengan biaya sedikit lebih mahal itu
karena mereka cocok dengan jurusan itu dan saya tidak karena jurusan itu lagi
lagi bukan kerinduaan saya dan mengingat biaya itu sangat mahal. Terjadi banyak sekali banding dan saya dapati
tidak ada damai sejahtera pada saat itu.
Saya ambil keputusan, saya tidak
kuliah di Tahun 2017 itu daripada saya harus ikut hati kuliah di Bengkulu
dengan jurusan yang saya sukai tapi tidak dapat dukungan dari keluarga atau
kuliah di Bandung tapi saya merasa terpaksa.
Akhirnya 6 bulan pertama setelah tamat SMA saya bekerja dan menabung
untuk saya bisa bimbel lagi dalam 6 bulan kemudian mempersiapkan SBMPTN 2018.
Hanya satu harapankan dan menjadi doa selama
satu tahun itu, TUHAN buka kan setiap
pemikiran dan cara pandang saudara saudara ku tentang pemilihan jurusan
nanti. Agar mereka boleh melihat semua
baik dimata TUHAN. tidak harus dari
jurusan farmasi saja orang boleh mendapatkan uang. Ada banyak profesi yang mendatangkan itu akan
tetapi bukan itu yang terpenting. Yang
terpenting bagi saya padaa saat itu adalah bagaimana dalam profesi pekerjaan
kita boleh menikmatinya dengan bersukacita tanpa ada paksaan dan menjadi berkat
bagi banyak orang. Doa saya selama satu
Tahun adalah itu. Yaa, benarlah Doa Itu bekerja. Tiba saat saya
ingin mendaftar SBMPTN di tahun 2018 kakak saya bercerita tentang temannya ada
yang sudah sukses sebagai seorang penulis (dalam hati saya tersenyum. Ah Terima
kasih TUHAN untuk hal yang satu ini)
kemudian hari kakak saya bercerita kembali “sekarang itu banyak petani
muda yang sukses bukan hanya harus turun kelapangan yaa. Sekarang banyak ya bidang pertanian itu jadi
objek wisata. Kerenn.”( Oh Yess, Terimakasih TUHAN untuk cerita kedua
ini) sampai di kemudian hari ini kakak
ku berkata "ambil lah jurusan yang menjadi kesukaan mu dan keinginan mu
dek, aku pun yang bicara sama orang abang abang sana, tapi berjuang lah dan pertanggung jawabkan
semuanya yaa. " ( Yes, Praise The
Lord) . Teman teman, disini aku melihat
bagaimana kelembutan hati TUHAN jawab lewat setiap doa, TUHAN kerjakan itu dalam saudara saudara
saya. Aku semakin bersemangat dan
bersukacita. Kurang lebih 5 bulan saya bimbel di Medan. selama saya bimbel saya
berdoa tentang keinginan saya lagi. " TUHAN, aku mau kuliah di Jawa"
ambisi ku muncul lagi ingin kuliah dijawa apapun ceritanya dan saya berjuang
untuk itu dan melihat teman teman saya yang sudah kuliah di jawa pada saat
itu. SBMPTN saya gagal. Setiap ujian yang saya ikuti diuniversitas di
jawa GAGAL. saya menangis dan tidak tahu
lagi bagaimana saya harus mempertanggung jawabkannya. Ketakutkan saya muncul
mengingat abang abang saya akan berkata "mananya, mananya jurusan yang kau
pilih itu, masuknya?" pikiran itu
mendakwa saya. Tapi sungguh terpuji
TUHAN pemilik hidup saya, ketika itu saya
berjumpa dengan kakak rohani saya. Saya konseling pribadi pada hamba TUHAN itu
dan TUHAN berbicara lewat kakak itu.
Begini katanya “Mel,benarkah hati mu masih rindu untuk tetap kuliah?, benarkah
maksud dan tujuan mu kuliah itu bisa kau pertanggungjawabkan dihadapan TUHAN?,
benarkah kerinduan mu mau dijawa kuliah adalah KEPENTIGANAN TUHAN?” oh, saya merasa tertampar berulang ulang dan
seolah tahu semua isi hati saya.
Kakak Rohani saya pimpin saya berdoa
yang benar dihadapan TUHAN. “berdoalah kepada TUHAN sesuai dengan pengenalan
akan TUHAN yaitu TUHAN pemberi rancangan masa depan yang penuh harapan atas mu
dan tahukah kamu Mell kalau kata TUHAN kamu harus kuliah di Medan karna ada
pekerja yang harus kau selesaikan untuk TUHAN maka itu lah yang jadi. Imani dan percayakan kepada TUHAN.” ucap kakak itu. Saya tertegun dan kembali berdoa seperti yang
diajarkan. Hingga saya dapati didalam
hati saya benarlah selama ini saya hanya ikut ego saya dan bahkan saya yang
merancang hidup saya sendiri. Saya
seolah mendikte TUHAN untuk melakukan yang A dan B yang baik menurut saya dan
menghiraukan rancangan TUHAN atas hidup saya.
Kemudian saya menikmati setia doa doa saya setelah itu. Saya berdoa apa yang TUHAN inginkan atas
hidup saya itu lah yang TUHAN singkapkan atas saya. Setelah Gagal dari semua test SBMPTN dan
semua test yang saya ikuti di Jawa saya berdiskusi kepada kakak saya. Saya sudah siap memberi hati apapun nantinya
kakak saya printahkan, saya mau ikut dan turut termasuk untuk tidak kuliah dan
bekerja saja. Yaa, bagi Daud TUHAN adalah JEHOVAH JIREH “TUHAN PENYEDIA” itu
saya nikmati juga, kakak saya pada saat
itu menyuruh saya ikuti test masuk kuliah yang masih ada di Medan. Hal yang tidak terpikirkan. bagi saya ini lah
penyingkapam TUHAN itu. Saya lulus disemua yang saya ikuti di MEDAN dan semua
pilihan jurusan yang saya sukai. Saya masuk di 2 universitas dan 1 politeknik
Negeri. TUHAN ubah cara pandang saya pada saat itu, jika mungkin orang diluar
sana tidak mengangap ini adalah sesuatu yang harus dibanggakan tapi saya mau
tangkap perkenanan TUHAN lah yang jadi.
Dari kemenangan saya itu saya sangat bersukacita dan saya beri tahukan kepada kakak saya untuk
memilihnya.saya menang Polmed jurusan MICE( industri Pariwisata) aku menang UNIMED jurusan Sastra Indonesia dan USU Pertanian
(Teknologi) yang mana pernah semula ku rancangan diatas. Tuhan melihat semua
itu. Kemudian Kakak ku pilih ambil yang di USU saja. Yaa,
saya mau ikut itu dan berjuang untuk itu.
Teman teman, Tahukan tujuan saya kenapa harus kuliah pada
saat itu? Yaa, tujuan saya kuliah pada
saat itu agar saya bisa bicara ditengah tengah keluarga saya dan tidak melihat
saya lagi sebagai anak kecil karena saya dapati jika kuliah nanti ada wawasan
yang boleh saya pegang. Karena saya anak ke 6 dari 7 bersaudara sering sekali
mendapati ditengah keluarga ada pergumulan yang tidak terselesaikan, saya rindu
ingin ikut serta atas pemecahan masalah bahkan memberitahukan ide dari saya
tapi itu tidak terjadi karna melihat saya seorang anak kecil saja dan tidak
pernah didengar ditengah keluarga. Ternyata lebih dari sebatas TUJUAN itu,
TUHAN sudah bekerja dan menjawab setiap pengharapan saya. Saya berdoa, dimana
pun saya bagaimana pun keadaan saya pada saat itu saya harus bisa menjadi
dampak baik ditengah keluarga saya terlebih saya adalah orang pertama kuliah
setelah tamat SMA. Dalam doa yang saya nikmati,
benarlah sekalipun saya anak kecil namun ROH yang TUHAN taruh bukanlah
Roh anak anak melainkan ROH kebijaksanaan dan HIKMAT. Terpujilah TUHAN YESUS KRISTUS
karena Doa dan pengenalan akan TUHAN sekarang aku menikmati kuliah saya di
Medan, menikmati hubungan saya dengan
teman teman, pelayanan yang TUHAN
berikan kepada saya dan yang terlebih tujuan semula sudah TUHAN kerjakan bahkan
lebih. Aku sudah boleh berbicara banyak
hal ditengah keluarga baik tentang masalah dan bahkan Penginjilan ditengah
keluarga boleh dikerjakan. Karna Doa
orang orang yang mengasihi saya juga, maka saya bisa melayani keluarga baik
mama, saudara saudara yang sudah berumah
tangga, adik saya dan tidak menolak Firman itu. Saya juga percaya TUHAN
nyatakan saya dalah alat TUHAN dan pertobatan hanya TUHAN yang mengerjakannya.
Saya mampu melakukan pelayanan ditengah keluarga dengan hati yang bersuka
karena saya percaya sudah dimerdekakan oleh TUHAN. Benarlah Kuasa DOA itu
sangat besar dan TUHAN ada bersama sama dengan orang yang kita doakan. Selamat
menikamti Doa Doa dengan TUHAN J